Minggu, 06 Januari 2013

Fenomena Sosial Merokok


MEROKOK BAGI REMAJA ITU WAJIB

Abstrak
Salah satu hal yang masih memprihatinkan di dunia remaja saat ini adalah aktivitas merokok. Semakin bertambahnya tahun, fenomena merokok di kalangan pelajar semakin marak. Kalau dulu usia paling muda yang berani merokok adalah SMP, kini kita sudah bisa menemukan anak kelas 4 SD yang merokok secara diam-diam bahkan terang-terangan. Merokok merupakan kebiasaan yang dapat berpengaruh buruk pada kesehatan kecanduan nikotin sama saja dengan kecanduan heroin,ganja,morfin,dan obat perangsang lainya.Nikotin mengubah sel-sel dalam otak sehingga membuat pemakaiannya ingin terus -menerus menkonsumsi rokok untuk mengatasi gejala – gejala kecanduannya .Tetapi di kalangan remaja khususnya pelajar merokok.Merokok dilarang dalam peraturan sekolah ,namun pelajar tetap melakukan hal negatif tersebut.Merokok justru menjadi konsumsi pokok bagi remaja dan di jadikan trend yang dapat meningkatkan percaya diri dan popularitas di antara teman-temannya.Dilingkungan sekolah pun pelajar berani merokok tanpa sepengetahuan guru baik diluar jam pelajaran maupun di saat pelajaran berlangsung ,maka dari itu merokok suatu hal negatif yang bisa di jadikan alasan pelajar untuk membolos jam pelajaran,dan malah merokok di kantin bersama teman-temannya. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain. Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya: 1. Faktor orangtua dan keluarga Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia.Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.Dan bahkan mereka berangapan dengan ungkapan “Ayah saja boleh merokok ,masa saya tidak boleh!!” Ungkapan seperti ini sebagian besar di picu kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua.Si anak justru ingin di perhatikan oleh orang tua nya yang mungkin lebih sibuk dengan kerjanya .Selain itu mungkin si anak sering melihat ayahnya merokok di rumah dengan gaya -gaya khas seorang perokok .Si anak menjadi tertarik dan ingin mencontoh ayahnya yang di anggap hebat. 2. Temanku merokok Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.dengan ungkapan yang sering di lontarkan “Kalau Tidak Merokok,tidak Keren”. Hal itu salah besar ,padahal merokok dapat menyebabkan kulit keriput ,mata merah,susah tidur ,nafas menjadi bauk ,dan gigi menjadi kuning . 3. Pribadiku Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah dan menimbulkan ungkapan remaja bahwa “Kalau Cuma sedikit mencoba tidak apa-apa kan.” Salah!!! dengan beberapa isapan saja racun-racun dalam asap rokok sudah menyebar dan bereaksi terhadap tubuh.Reaksinya antara lain :Kepala terasa melayang ,denyut jantung berdetak keras,dan Tekanan darah meningkat,batuk ,mual,kekurangan oksigen dan lain-lain . Bahkan juga mengungkap “Kalau merokok ,tidak bakal mati dech ! .” Walaupun membutuhkan waktu lama ,para ahli sudah membuktikan bahwa rokok mangakibatkan kanker paru-paru,serangan jantung ,Impotensi, Gangguan kesuburan dan lain-lain. 4. Iklan rokok ternyata… Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu. Selain mendapat pengaruh lingkungan ,merokok di jadikan trend bagi remaja ,pelajar terkena pengaruh rokok juga di karenakan adanya keinginan dari diri sendiri dan terkadang di gunakan untuk menghilangkan stress di saat mereka menghadapi masalah .Mereka lebih lega apabila sudah merokok ,bahkan dengan merokok setiap harinya terasa belum lengkap .Bahkan dengan merokok dapat mengurangi nafsu makan. Hal-hal di atas dapat memicu anak muda khususnya pelajar untuk menkonsumsi rokok tersebut jika mereka sudah merasakan nikmatnya rokok otomatis mereka akan kecanduan dan ingin menghisap terus untuk mengatasi ketagihan akan rokok tersebut tentu saja itu akan membuat generasi penerus bangsa menjadi rusak .Untuk itu ,di perlukan pengendalian diri terhadap kecanduan merokok ,maupun pengaruh –pengaruh remaja untuk merokok .Dan dalam pengendalian diri merokok di perlukan kerjasama lingkungan dan orang tua untuk memproteksi mereka dari rokok yang berbahaya tersebut. Cara yang efektif untuk melindungi remaja dari bahaya rokok yakni dengan melarang iklan atau promosi rokok, termasuk sponsor dari industri rokok pada berbagai aktivitas, seperti kegiatan musik, olahraga, film layar lebar, seni dan budaya, hingga keagamaan.Tetapi juga di sertai pengendalian yang di lakukan untuk menghindari merokok yaitu : Cari kesibukan. Carilah kesibukan dan kegiatan yang berprestasi, Selalu optimis. Jangan mudah putus asa karena kegagalan. Coba dan coba kegiatan lain untuk terus berprestasi. Kalau ada masalah, jangan pernah lari ke kegiatan-kegiatan yang negatif Misalnya mencoba untuk merokok atau minum minuman keras. hal tersebut justru akan membuat semakin banyak persoalan dan akan mengalami banyak kegagalan. Merokok itu bukanlah jalan keluar justru semakin membuat masalah Berani mengatakan tidak untuk merokok. Sebaiknya jangan pernah mencoba untuk merokok dan harus tidak memulai sama sekali. sangat jelek pengaruhnya terhadap fisik dan kejiwaan. Sekali mencoba akan ketagihan dan itu sangat jelek bagi perkembangan fisik dan kejiwaan. Kalau diejek teman ? tanggapi saja dengan senyum, nggak perlu ditanggapi serius.Mental harus kuat, tanggapi saja dengan senyum. Pokoknya cool aja. Kalau masih terus diejek, katakan saja bahwa saya tidak perlu dan tidak butuh rokok. ”Katakan dengan senyum, lama kelamaan mereka bosan juga .” Kesadaran diri Yang paling penting adalah motivasi dari dalam dirimu sendiri untuk tidak merokok. Larangan, hukuman, atau pun paksaan akan percuma jika tak ada dorongan dari dalam diri remaja itu sendiri.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar