Kamis, 07 April 2011

WALL-E







WALL-E adalah sebuah film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Dimana film ini menggambarkan kehidupan bumi di masa depan yang berteknologi serba canggih dan akibat yang di timbulkan oleh teknologi yang di ciptakan oleh manusia itu sendiri, yang menyebabkan planet bumi tidak layak berpenghuni karena terlalu beracun yang di akibatkan oleh sampah-sampah elektronik pembuangan dari perusahaan Buy N Large ( BNL ).
Dari situlah cerita ini bermulai melakukan pengungsian massal dari Bumi selama lima tahun di atas armada kapal luar angkasa eksekutif bernama axiom yang menyediakan setiap keperluan manusia yang di lengkapi dengan robot – robot berjalan secara otomatis untuk melayani manusia.
Perusahaan raksasa Buy N Large ( BNL ) menciptakan robot penghancur sampah yang ada di planet bumi karena sampah – sampah elektronik yang sudah menumpuk, robot ini di ciptakan bertujuan untuk mengumpulkan sampah – sampah elektronik dan memadatkannya untuk di hancurkan, robot ini dinamai WALL-E, sekitar ratusan ribu robot yang beroperasi untuk melaksanakan tugasnya itu tapi setelah berabad-abad melaksanakan tugas seperti itu robot – robot yang beroperasi semakin berkurang dan sampai akhirnya hanya tinggal satu WALL-E saja yang masih berfungsi.
Pada suatu hari, WALL-E menemukan sebuah bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah sepatu usang. Tidak lama kemudian, sebuah kapal luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan EVE (Elissa Knight), sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat raksasa yang bernama Axiom, ia diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan flora di Bumi. Lalu WALL-E memberikan bibit itu kepada EVE.
Setelah berabad-abad hidup dalam mikrogravitasi, manusia di pesawat Axiom banyak kehilangan kalsium, sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot pesawat Axiom adalah Kapten B. McCrea (Jeff Garlin) juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem autopilot pesawat yang bernama AUTO (suara program MacInTalk).
Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat pendeteksi yang dinamai holo-detector. Alat tersebut adalah sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Setalah ada masalah – masalah yang timbul serta perjuangan untuk mempertahankan bibit tanaman dari robot pengganggu.
EVE dan WALL-E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE, yang membuat EVE menyaksikan usaha WALL-E melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada WALL-E. McCrea berencana memulangkan manusia ke planet bumi, namu AUTO si robot otomatis tidak menginginkan manusia kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang WALL-E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE. WALL-E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.
Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh serangga. EVE berusaha mencari WALL-E, setelah menemukannya EVE melihat WALL-E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki WALL-E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh WALL-E yang cocok dengan yang ia temukan. Lalu EVE berusaha menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah dengan bantuan M-O, EVE menolak perintah otomatis yang telah diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. Ia masih berusaha untuk memperbaiki WALL-E, tapi WALL-E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi, WALL-E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.

WALL-E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka dengan melawan robot-robot penjaga. McCrea membohongi AUTO dengan mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka berkelahi. Setelah terjadi perkelahian antara McCrea dengan AUTO akhirnya McCrea memenangkan perkelahian tersebut dengan menekan tombol merah yang ada di AUTO sehingga AUTO dapat di kontrol secara manual. Dan akhirnya McCrea mengendalikan pesawat Axiom tersebut kembali ke bumi untuk memindahkan kembali manusia ke bumi.
Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali WALL-E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal WALL-E. Sayangnya, WALL-E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun WALL-E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi WALL-E bukanlah WALL-E yang dikenal EVE. WALL-E telah menjadi WALL-E yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki WALL-E yang EVE kenal. EVE sedih karena WALL-E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan WALL-E lalu menempelkan kepalanya ke kepala WALL-E (bermakna ciuman). Percikan listrik dari “ciuman” tadi memulihkan ingatan dan kepribadian WALL-E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.
Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala.
Kesimpulan saya adalah kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat menyebabkan sifat kemalasan manusia sehingga manusia terlalu bergantung terhadap teknologi yang mereka ciptakan, sehingga akan mengubah segala kehidupan yang terjadi di palnet bumi yang mereka tempati dulu, dan dalam perjuangan yang ikuti dengan rasa cinta dapat meredam segala macam masalah dan rintangan yang di hadapi.