Organisasi
Organisasi
sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling
berkaitan atau saling tergantung satu sama lain dan dalam proses kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu. Sub-subsistem yang saling tergantung itu adalah
tujuan dan nilai-nilai, teknikal, manajerial, psikososial, dan subsistem
struktur. Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem
lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara
individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik
antarindividu maupun antarkelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang
melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain:
sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang
“buruk”, perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang
akhirnya membawa organisasi ke dalam suasana konflik.
Pengertian
Konflik
Konflik dapat
diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi
atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus
menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan
kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan,
nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Anggota-anggota organisasi yang
mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk
persoalannya dari pandangan mereka .atau konflik adalah : Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan
pendapat atau perbedaan cara pandang diantarabeberapa orang, kelompok
atau organisasi.2.Sikap saling
mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yangmemiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam
upaya mencapai satu tujuan sehinggamereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.
Macam-macam Konflik
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Konflik individu dengan individu
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
b. Konflik individu dengan kelompok
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.
c. Konflik kelompok dengan kelompok
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Konflik individu dengan individu
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
b. Konflik individu dengan kelompok
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.
c. Konflik kelompok dengan kelompok
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.
Sumber – sumber Utama
Penyebab Konflik
- ketidakcocokan kepribadian atau sistem nilai.
- batas-batas pekerjaan yang tidak jelas atau tumpang-tindih.
- persaingan untuk memperoleh sumberdaya yang terbatas;
- pertukaran informasi atau komunikasi yang tidak cukup
- kesalingtergantungan dalam pekerjaan.
- kompleksitas organisasi (konflik cenderung meningkat
bersamaan dengan semakin meningkatnya susunan hierarki dan spesialisasi
pekerjaan) .
Cara penyelesaian
konflik
Ada beberapa
cara untuk menyelesaikan konflik :
- Integrating
(Problem Solving) dalam cara ini bersama-sama mengidentifikasikan masalah
kemudian mencari solusi untuk pemecahan masalah
- Obligning
(Smoothing) lebih memusatkan perhatian pada upaya untuk memuaskan pihak lain
dari pada dirinya sendiri.
- Dominating
(forcing) gaya ini memaksa karena menggunakan legalitas formal dalam
penyeleesaian masalah.
- Avoiding
taktik menghindar cocok digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sepele.
- Compromising
gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, yang secara seimbang
memadukan antara kepeningan sendiri dan kepentingan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA :
- Greenhalgh, Leonard, 1999. “Menangani Konflik”. Dalam A.Dale Timpe, (Ed.), Memimpin
Manusia. Alih bahasa oleh Sofyan Cikmat. Jakarta: PT.Gramedia.
- Gibson, James L.,
et al., 1977. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Alih
bahasa oleh Adriani. Jakarta: Binarupa Aksara.
- Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1993.
Jakarta, 1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar