Kamis, 12 April 2012

Pengambilan Keputusan

Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
Manusia merupakan bagian dari alam, hidupnya tidak lepas dari alam. Bila pada proses kehidupan manusia sejak ia diciptakan merupakan unsur yang semakin lama mendominasi unsur-unsur lainnya di alam ini, hal itu tidak lain karena manusia dibekali kemampuan-kemampuan untuk bisa berkembang demikian rupa. Segala proses yang terjadi di sekelilingnya dan di dalam dirinya dirasakan dan diamatinya dengan menggunakan semua indra yang dimilikinya, difikirkannya, lalu ia berbuat dan bertindak (Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M Ali, 2002). Dalam menghadapi segala proses yang terjadi disekelilingnya dan di dalam dirinya, hampir setiap manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam fikirannya, sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan.

Jika keputusan yang diambil tersebut perlu dipertanggungjawabkan kepada orang lain atau prosesnya memerlukan pengertian pihak lain, maka perlu diungkapkan sasaran yang akan dicapai berikut kronologis proses pengambilan keputusannya. 

Pengertian Pengambilan Keputusan
Dari beberapa definisi pengambilan keputusan yang ditemukan, dapat dirangkum bahwa pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan tersebut yang nantinya berupa suatu prosedur digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatannya dapat dilakukan, baik melalui pendekatan yang bersifat individual/kelompok, sentralisasi/desentralisasi, patisipasi/tidak partisipasi, demokratis/konsensus.

Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemenuhan dari berbagai alternatif tindakan, yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan keputusan yang terbaik. Penyusunan pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan pengambilan keputusan kedalam suatu model matematis, yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor-faktor yang terkait.

Pengambilan keputusan bukan merupakan persoalan memilih yang benar dan yang salah, tetapi adalah persoalan memilih antara yang “hampir benar” dan yang “mungkin salah”. Keputusan yang diambil biasanya dilakukan berdasarkan pertimbangan situasional, bahwa keputusan tersebut adalah keputusan terbaik. Sementara para pakar melihat bahwa keputusan adalah “pilihan nyata”, karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan cara untuk mencapai tujuan itu, baik pada tingkat perorangan atau pada tingkat kolektif.

Dibalik suatu keputusan terdapat unsur prosedur, yaitu pertama-tama membuat keputusan untuk mengidentifikasi masalah, mengklasifikasi tujuan-tujuan khusus yang diinginkan, memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan tindakan. Atau dengan kata lain, suatu keputusan sebenarnya didasarkan atas fakta dan nilai (fact and values). Keduanya sangat penting tetapi tampaknya fakta lebih mendominasi nilai-nilai dalam pengambilan keputusan.
Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa setiap keputusan itu bertolak dari beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, sejumlah alternatif itu berbeda satu dengan yang lain mengingat perbedaan dari konsekuensi yang akan ditimbulkannya (Simon, 1960). Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat memberikan kepuasan, karena inilah yang merupakan salah satu aspek paling penting dalam keputusan.
(Simon, 1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu:
1.   Intelligence. Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.   Design. Tahap ini merupakan proses menemukan. Mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bias dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
3.   Choice. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan. 
Pengertian Pengambilan Keputusan sebagai ilmu dan seni
         Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada
         Sebagai seni, Pengambilan Keputusan adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik)
         Sebagai ilmu, Pengambilan Keputusan adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.

TIPE KEPUTUSAN

Pengambilan Keputusan Terprogram
          Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang.

Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram
          Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek.

Perbandingan Tipe keputusan

Pengambilan Keputusan Terprogram
Masalah
                  
Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab – akibat.

Prosedur

 Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang jelas.

Contoh

Perusahaan  

Pemesanan persediaan periodik.

Universitas

Kenaikan angka kredit jabatan.

Pemerintah Rumah Sakit

Prosedur pendaftaran pasien. Sistem gaji untuk promosi karyawan.

Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram

Masalah

Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab – akibat.

Prosedur

Butuh kreativitas, intuisi, toleransi,  pemecahan masalah secara kreatif.

Perusahaan

Diversifikasi produk & pasar baru.

Universitas

Pembangunan fasilitas kelas baru.

Pemerintah Rumah Sakit

Pembelian alat laboartorium. Reorganisasi pada pemerintahan daerah.

Refrensi:

jihadi.staff.umm.ac.id/2010/01/21/files/2010/01/pertemuan_01.ppt
Teori pengambilan keputusan
Oleh: Dr. Ahmad Juanda, Akt,MM

http://elib.unikom.ac.id/